30 Januari 2024, pk 00.02.
Mas sama dedek udah tidur, jadilah aku menuntaskan hal yang udah lama pengen aku lakukan : curhat di blog. Wahahahaha. Iya, nulis di blog rasanya jadi salah satu cara yang cukup ampuh untuk release perasaan dan pikiranku. Jadi kayak refleksi sama diri sendiri, menekan tombol pause dan mengambil waktu untuk menyadari sejenak apa yang terjadi sama hidupku.
1 tahun lebih ya ternyata aku baru nulis blog lagi, wahahaha. Jeda yang luar biasa, banyak banget yang terjadi dalam hidupku selama setahun lebih ini. Manusia kecil yang tadinya ada di dalam perutku, sekarang udah di luar. Dan makin hari, kok rasanya makin lucuuuuuuuuuuuu pooollll :') Wahahahaha. Selalu ada tingkahnya yang gemesin, lha orang dia diem nggak ngapa-ngapain aja udah lucu. HAHAHA.
Brill--Nama yang menjadi doaku & mas untuk anak ganteng ini. Jadi seorang laki-laki yang bersinar cemerlang bagi kemuliaan Tuhan, cerdas, semakin dikasihi Tuhan dan sesama. Puji Tuhan semua proses kelahiran dedek berjalan lancar, termasuk proses setelahnya yang aduhai banget akhirnya bisa terlewati semuanya ya xD
Proses penyesuaian diri sebagai seorang new mom yang merawat newborn, rasanya nano-nano kalau diingat-ingat. Tapi justru di situlah lagi-lagi penyertaan Tuhan terasa begitu nyata. Dedek sempat disinar 3 hari di RS karena bilirubinnya tinggi. Sebagai new mom, rasanya sedih dan terpukul banget. Ternyata bukan hanya aku, tapi mas pun merasakan hal yang sama. Setelah nganter dedek ke RS, kami pulang ke rumah dan di situlah air mata yang udah ditahan-tahan, akhirnya tumpah semua.
Berat rasanya untuk kami mengalami hal tersebut, tapi setelah kami doa dan menyerahkan dedek ke Tuhan, Tuhan berikan ketenangan dan kekuatan baru. Selama 3 hari itu kami beberapa kali ke RS untuk anter ASI sambil jenguk dedek juga. Anak bayi yang nangisnya super kenceng, sampai terkenal di satu ruangan sinar itu, hahahaha. Puji Tuhan, setelah 3 hari dedek udah boleh pulang, huwaaaa rasanya happy sekaliiiiii :') Bisa peluk dan cium cium dedek lagi.
Hampir 9 bulan ini puji Tuhan dedek tumbuh dengan sangat baik dan lucu. Setiap lihat dedek, selalu kagum dan bersyukur sama kebaikan Tuhan. Keberadaan dedek adalah bukti anugrah dan berkat Tuhan yang nggak ternilai harganya. Suatu hari mudah-mudahan dedek mengerti fakta itu, bahwa begitu mama & papanya bersyukur atas kelahirannya. Dan bahwa ia sangat dicintai dan dikasihi, terutama oleh Tuhan Yesus, Penciptanya yang ajaib.
Anyway ...
Salah satu keresahan yang lagi aku rasakan belakangan ini adalah merasa gagal. Merasa semua yang aku kerjakan di dalam pekerjaanku kacau dan rasanya nggak ada yang bisa dibanggakan. Banyak salahnya, dan bingung mau beresin dari mana. Sedih, kesel, kecewa sama diri sendiri juga karena ngerasa kepayahan. Sampai pernah mau meeting rasanya takut banget, dan sakit kepala beberapa hari karena mikirin semua ketakutan itu. Seorang Khezia tuh hampir nggak pernah sakit kepala lho seumur hidup, baru kemarin-kemarin ini sempet sakit kepala beberapa hari, sampai harus minum obat biar reda sakitnya.
Padahal sudah memberikan ruang untuk diri ini melakukan kesalahan sebagai bagian dari proses pembelajaran dan adaptasi, tapi rasanya kok parah banget dan terlalu banyak ya kesalahannya. Sampai membuat jadi down sendiri. Kalau udah begini, rasanya cuma bisa ngadu sama Tuhan dan inget-inget lagi apa yang udah Tuhan buat sampai sejauh ini.
Tuhan yang bawa Khezia di level yang baru ini, jadi sudah pasti Tuhan akan sertai. Dan somehow berasa banget quotes "Musuh terbesar adalah diri sendiri", karena ada banyak hal yang rasanya bertentangan di dalam diri dan harus ditaklukkan juga supaya bener mindset dan langkahnya. Nah ini nih yang super nggak gampang banget. Menaklukkan diri sendiri, wow, it's a new level of understanding banget.
Di tengah kegiatan yang padat, bersyukur Tuhan masih kasih sehat sampai hari ini. Bersyukur Tuhan masih kasih kemampuan dan kebesaran hati, bersyukur masih Tuhan percayakan power untuk do something. Iya, Khezia nggak se-tak berdaya itu. Khezia punya power untuk mewujudkan semuanya sesuai standar yang Khezia mau, nggak asal-asalan, tapi standarnya Tuhan.
Itulah yang paling bikin sedih, karena ngerasa udah bikin Tuhan malu. Kan Tuhan ciptain aku dengan begitu luar biasa, tapi kok kayaknya fitur-fiturnya nggak dipake gitu lho. Jadi nggak maksimal, nggak seperti yang Tuhan mau. Kayak iPhone15 yang cuma dipake buat telp & sms aja. Walaupun ya jujur, kalau mau mulai benerin semuanya kayaknya bener-bener harus sabar dan dibenerin satu per satu. Takes time dan nggak nyaman, tapi itulah prosesnya Tuhan.
Sampai curhatan ini ditulis, perasaanku masih mixed feelings banget. Apalagi besok Goal Setting, dimulai lagi semester baru, 'lintasan' baru. Khezia harus berubah, harus berusaha. Nggak nyaman memang, tapi kalau dilewati sama Tuhan Yesus pasti bisa. Amin amin amin.
Yowes segitu dulu ya curhatnya, udah ngantuk banget. Wahahaha. Intinya dalam langkah-langkahku kedepan, aku butuh Tuhan. Nggak akan bisa handle semuanya sendirian. Tuhan pasti akan mampukan untuk aku melangkah dan mencoba banyak hal baru di semester yang baru. Tuhan pasti tolong, PASTI.
Terima kasih Tuhan, I'm totally blessed :)